Jumat, 12 Desember 2014

Kemana Pendidikan Indonesia Akan Dibawa ?!

LANJUTAN K-'13 : SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENTANG  PENYEDIAAN BUKU KURIKULUM 2013



Rabu, 10 Desember 2014

KUTIPAN : PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DIHENTIKAN


Nomor : 179342/MPK/KR/2014   5 Desember 2014

Hal : Pelaksanaan Kurikulum 2013
Yth. Ibu / Bapak Kepala Sekolah
di
Seluruh Indonesia


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.
Semoga Ibu dan Bapak Kepala Sekolah dalam keadaan sehat walafiat, penuh semangat dan bahagia saat surat ini sampai. Puji dan syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya pada Ibu dan Bapak serta semua Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah menjadi pendorong kemajuan bangsa Indonesia lewat dunia pendidikan.
Melalui surat ini, saya ingin mengabarkan terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah tentang Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan pelaksanaan Kurikulum 2013, sebelum keputusan ini diumumkan kepada masyarakat melalui media massa.
Sebelum tiba pada keputusan ini, saya telah memberi tugas kepada Tim Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 untuk membuat kajian mengenai penerapan Kurikulum 2013 yang sudah berjalan dan menyusun rekomendasi tentang penerapan kurikulum tersebut ke depannya.

Harus diakui bahwa kita menghadapi masalah yang tidak sederhana karena Kurikulum 2013 ini diproses secara amat cepat dan bahkan sudah ditetapkan untuk dilaksanakan di seluruh tanah air sebelum kurikulum tersebut pernah dievaluasi secara lengkap dan menyeluruh.
Seperti kita ketahui, Kurikulum 2013 diterapkan di 6.221 sekolah sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan di semua sekolah di seluruh tanah air pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Sementara itu, Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 tentang evaluasi Kurikulum 2013 baru dikeluarkan tanggal 14 Oktober 2014, yaitu tiga bulan sesudah Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Pada Pasal 2 ayat 2 dalam Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 itu menyebutkan bahwa Evaluasi Kurikulum bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai:
1. Kesesuaian antara Ide Kurikulum dan Desain Kurikulum;
2. Kesesuaian antara Desain Kurikulum dan Dokumen Kurikulum;
3. Kesesuaian antara Dokumen Kurikulum dan Implementasi Kurikulum; dan
4. Kesesuaian antara Ide Kurikulum, Hasil Kurikulum, dan Dampak Kurikulum.
Alangkah bijaksana bila evaluasi sebagaimana dicantumkan dalam pasal 2 ayat 2 dilakukan secara lengkap dan menyeluruh sebelum kurikulum baru ini diterapkan di seluruh sekolah. Konsekuensi dari penerapan menyeluruh sebelum evaluasi lengkap adalah bermunculannya masalah-masalah yang sesungguhnya bisa dihindari jika proses perubahan dilakukan secara lebih seksama dan tak terburu-buru.

Berbagai masalah konseptual yang dihadapi antara lain mulai dari soal ketidakselarasan antara ide dengan desain kurikulum hingga soal ketidakselarasan gagasan dengan isi buku teks. Sedangkan masalah teknis penerapan seperti berbeda-bedanya kesiapan sekolah dan guru, belum meratanya dan tuntasnya pelatihan guru dan kepala sekolah, serta penyediaan buku pun belum tertangani dengan baik. Anak-anak, guru dan orang tua pula yang akhirnya harus menghadapi konsekuensi atas ketergesa-gesaan penerapan sebuah kurikulum. Segala permasalahan itu memang ikut melandasi pengambilan keputusan terkait penerapan Kurikulum 2013
kedepan, namun yang menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan ini adalah kepentingan anak-anak kita.

Maka dengan memperhatikan rekomendasi tim evaluasi implementasi kurikulum, serta diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, saya memutuskan untuk:
1. Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan Kurikulum 2006. Bagi Ibu/Bapak kepala sekolah yang sekolahnya termasuk kategori ini, mohon persiapkan sekolah untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006 mulai semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Harap diingat, bahwa berbagai konsep yang ditegaskan kembali di Kurikulum 2013 sebenarnya telah diakomodasi dalam Kurikulum 2006, semisal penilaian otentik, pembelajaran tematik terpadu, dll. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi guru-guru di sekolah untuk tidak mengembangkan metode pembelajaran di kelas. Kreatifitas dan keberanian guru untuk berinovasi dan keluar dari praktik-pratik lawas adalah kunci bagi pergerakan pendidikan Indonesia.
2. Tetap menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga semester ini menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan menjadikan sekolah-sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan Kurikulum 2013. Pada saat Kurikulum 2013 telah diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah-sekolah ini (dan sekolah-sekolah lain yang ditetapkan oleh Pemerintah) dimulai proses penyebaran penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya. Bagi Ibu dan Bapak kepala sekolah yang sekolahnya termasuk kategori ini, harap bersiap untuk menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013. Kami akan bekerja sama dengan Ibu/Bapak untuk mematangkan Kurikulum 2013 sehingga siap diterapkan secara nasional dan disebarkan dari sekolah yang Ibu dan Bapak pimpin sekarang. Catatan tambahan untuk poin kedua ini adalah sekolah yang keberatan menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013, dengan alasan ketidaksiapan dan demi kepentingan siswa, dapat mengajukan diri kepada Kemdikbud untuk dikecualikan.
3. Mengembalikan tugas pengembangan Kurikulum 2013 kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pengembangan Kurikulum tidak ditangani oleh tim ad hoc yang bekerja jangka pendek. Kemdikbud akan melakukan perbaikan mendasar terhadap Kurikulum 2013 agar dapat dijalankan dengan baik oleh guru-guru kita di dalam kelas, serta mampu menjadikan proses belajar di sekolah sebagai proses yang menyenangkan bagi siswa-siswa kita.
Kita semua menyadari bahwa kurikulum pendidikan nasional memang harus terus menerus dikaji sesuai dengan waktu dan konteks pendidikan di Indonesia untuk mendapat hasil terbaik bagi peserta didik. Perbaikan kurikulum ini mengacu pada satu tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan mutu ekosistem pendidikan Indonesia agar anak-anak kita sebagai manusia utama penentu masa depan negara dapat menjadi insan bangsa yang: (1) beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab; (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) cakap dan kreatif dalam bekerja. Adalah tugas kita semua untuk bergandengan tangan memastikan tujuan ini dapat tercapai, demi anak-anak kita.

Pada akhirnya kunci untuk pengembangan kualitas pendidikan adalah pada guru. Kita tidak boleh memandang bahwa pergantian kurikulum secara otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimanapun juga di tangan gurulah proses peningkatan itu bisa terjadi dan di tangan Kepala Sekolah yang baik dapat terjadi peningkatan kualitas ekosistem pendidikan di sekolah yang baik pula. Peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan akan makin digalakkan sembari kurikulum ini diperbaiki dan dikembangkan.

Pada kesempatan ini pula, saya juga mengucapkan apreasiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah Ibu dan Bapak Kepala Sekolah berikan demi majunya pendidikan di negeri kita ini. Dibawah bimbingan Ibu dan Bapak-lah masa depan pendidikan, pembelajaran, dan pembudayaan anak-anak kita akan terus tumbuh dan berkembang. Semoga berkenan menyampaikan salam hangat dan hormat dari saya kepada semua guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang dipimpin oleh Ibu dan Bapak. Bangsa ini menitipkan tugas penting dan mulia pada ibu dan bapak sekalian untuk membuat masa depan lebih baik. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita semua dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kebudayaan nasional.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 5 Desember 2014
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
 

Anies Baswedan

Selasa, 18 November 2014

PERCAYA DIRI MENGHADAPI UJIAN NASIONAL


Hallo... sahabat yudhistira...

Buat kamu-kamu yang sudah di kelas XII SMA dan bakalan menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah lalu masuk perguruan tinggi yang kamu idolain. Asyik ya...tapi sebelum itu kamu akan menghadapi suatu ujian akhir yang di sebut UN atau Ujian Nasional dan biasanya juga bisa bikin jantung kamu berdebar lalu berujung stress.

Tapi kamu tau nggak bahwa stres dan kecemasan itu sebenarnya penting dalam kehidupan sehari-hari. Stres memberikan energi kepada kita untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas harian kita, itu kata ahli endokrinologi Hans Selye dan tentunya stres ini juga harus dikendalikan agar tidak menjadi distress yang justru akan mengganggu performa kamu dalam ujian.

Hal yang paling penting dalam menghadapi ujian tentu saja penguasaan kamu terhadap hal-hal yang akan diujikan tersebut. Nah, buat kamu yang ngerasa belum siap, sekaranglah waktunya untuk mempersiapkan diri.

Agar lebih tenang menghadapi Ujian Nasional, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelum ujian, antara lain:
  • Malam sebelum ujian, usahakan untuk tidur lebih cepat ketimbang hari-hari biasanya.
  • Pagi menjelang tes, usahakan makan makanan yang mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan.
  • Datang lebih awal di sekolah, lalu usahakan untuk ngobrol dengan teman-teman yang kira-kira dapat membuat hati kita tenang. Hindari untuk berbicara dengan teman-teman yang kamu nilai bakal ngomong "wah gue belom belajar nih", atau "duh gue ga siap deh nih", dsb. Usahakan ngobrol mengenai hal-hal ringan dan tidak menggunakan kapasitas otak yang berlebih.
  • Kalau kamu ga nemu orang yang bisa diajak ngobrol nyantai, dengerin musik aja pakai earphone.
  • Kalau bisa memilih tempat duduk, usahakan tempat duduk kamu berada di tempat yang paling minim gangguan serta cahaya yang memadai.
  • Usahakan bawa cemilan, lalu kalau kamu ngerasa panik, maka nyemil lah sebelum atau antara satu ujian dengan ujian lainnya.
  • Dan yang paling penting adalah, bentuklah konsep pemikiran dalam otak kamu bahwa ujian ini adalah sarana untuk mengetahui seberapa besar kemampuan kamu dalam satu subjek tertentu.
Untuk menambah kemampuan dan pengetahuan menghadapi UN kamu kudu banyak membaca dan berlatih soal-soal,misalnya kamu bisa mengikuti petunjuk dan latihan soal-soal dari Buku terbitan Yudhistira seperti buku SUKSES UN 2015 dan buku TRYOUT UN 2015.

Kamu tau ngak...buku SUKSES UN 2015 bisa sangat membantumu lho.....selain berisi soal dan pembahasan UN 2014 juga buku ini menyertakan PREDIKSI UN 2015 mendatang. Pokoknya Buku ini oke punya lho.

Untuk buku SUKSES UN 2015 dicetak untuk Program IPA dan untuk Program IPS, begitu juga untuk buku TRYOUT UN 2015 juga dicetak dua , untuk Program IPA dan untuk Program IPS.

Nah lho...tunggu apalagi...songsong keberhasilan Ujian Nasional bersama buku-buku terbitan Yudhistira. sukseskan UN 2015 dengan BUKU SUKSES UN 2015 & BUKU TRYOUT UN 2015  !!

 "RAIH PRESTASIMU BERSAMA KAMI PENERBIT YUDHISTIRA"
(fyt)

Rabu, 12 November 2014

KUTIPAN

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan mengatakan akan mengevaluasi kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum 2013 itu pada awalnya banyak mendapat protes karena ketidaksiapan paket buku hingga beban yang lebih berat bagi siswa. "Nanti saya akan buat evaluasi pada kurikulum 2013," ujar Anies dalam wawancara dengan Kompas dan Kompas.com di kediamannya, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Anies menilai, evaluasi itu akan dilakukannya dengan melibatkan mereka yang menjadi pelaksana dalam kurikulum 2013. "Yang review ini adalah guru, saya ingin komite independen guru-guru," imbuhnya.
Hari ini, Anies juga melakukan kunjungan ke SMAN 87 Jakarta di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan. Di sana, Anies meminta pendapat para siswa tentang pelaksanaan kurikulum 2013.
Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut datang ke SMA 87 karena menerima laporan via surat elektronik dari dari lima siswa sekolah tersebut. Laporan tersebut berjudul "Memimpikan Sekolah Menyenangkan". Mereka yang mengirim adalah Ahmad Dhiya, Dinda Putri, Imaduddin Irza, Nadhif Kurniawan, dan Parardhya. Mereka mempertanyakan beban materi yang diberikan kepada siswa.
"Observasi dan pengalaman mereka bisa jadi sebuah gagasan yang sangat sistematis," kata Anies.
Anies yang sempat menggagas gerakan Indonesia Mengajar itu juga akan membawa para murid untuk melakukan presentasi mengenai masukan kurikulum ke tingkat yang lebih luas. "Biar semuanya bisa mendengar, dan jadi masukan bagi peningkatan kualitas pendidikan," tutup Anies.

Kamis, 21 Agustus 2014

INFO FOTO

(
Santai sehabis sholat Asyar bersama Bupati Kab. Asahan  Bpk. Taufan Gama Simatupang.


 Makan malam bersama Bpk. Bambang Yugo ( Sales Manager Wil. 1) & Bpk. Alimukti Srg ( Area Sales Manager Sumut)



Acara Sosialisasi Buku-buku Yudhistira di kecamatan Kisaran Timur

KUTIPAN

Kemendikbud Cari Solusi Masalah Distribusi Buku
 
UTAMA | Kamis, 21 Agustus 2014 | dibaca: 172 kali
JAKARTA - Molornya pengiriman buku Kurikulum 2013 ke sekolah di daerah --termasuk Kaltim-- memunculkan pertanyaan mengenai keefektifan sistem tender terpusat. Muncul usulan pengalihan sistem tender ke pemerintah daerah untuk memutus mata rantai penyaluran dan birokrasi yang panjang. Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menegaskan sistem tender akan tetap dilakukan secara terpusat.

Dia mengatakan, dengan tender terpusat ini, Kemendikbud berupaya menekan harga buku semurah-murahnya. “Kalau tendernya ditangani daerah harga buku bisa kembali mahal,” kata Nuh kemarin.

Nuh mengatakan, tender terpusat memang berujung pada pembagian penggandaan buku dalam jumlah besar untuk setiap pemenang tender. Jumlah cetakan besar itu ditetapkan karena satu pemenang tender bisa menangani beberapa daerah.

Nah, dari besarnya jumlah buku yang dicetak itu, Nuh mengatakan, harga per eksemplar bisa menjadi murah. Dia menuturkan harga buku kurikulum baru berkisar antara Rp 9.000/eksemplar hingga Rp 20 ribuan/eksemplar. Dia meyakini bahwa pencetakan buku dalam jumlah besar, total cost-nya jauh lebih murah ketimbang mencetak buku dalam jumlah kecil.

Kelemahan lain jika percetakan buku didaerahkan adalah tidak ada percetakan yang bersedia mengikuti tender di daerah-daerah terpencil. “Misalnya di kabupaten-kabupaten pedalaman Papua dan Papua Barat sana. Siapa yang bersedia mengambil?” tanyanya.

Ujung-ujungnya dengan kondisi terpaksa, pemda setempat menunjuk percetakan dari luar pulau. Kebijakan ini tentu bisa membuat harga buku per eksemplarnya naik. Sebab ada biaya tambahan, yakni mengirim buku dari luar pulau.

Dengan sistem tender terpusat ini, Nuh mengatakan percetakan bisa mendapatkan tender untuk daerah yang aksesnya mudah dan daerah terpencil. “Tidak bisa hanya memilih daerah-dearah mudah dijangkau saja,” katanya.

Terkait dengan ada kasus keterlambatan pengiriman buku, akan dicari solusinya. Misalnya terus mendorong sekolah segera memesan buku. Atau cara lainnya, misalnya dengan mendorong percetakan untuk segera mendistribusikan buku-buku yang telah dicetak.

Keterlambatan distribusi buku Kurikulum 2013 juga terjadi di Kaltim. Sebelumnya diwartakan, untuk sementara sekolah-sekolah di Samarinda menggunakan soft file yang diunduh dari situs bse.mahoni.com. Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin menyatakan, pada awal tahun ajaran baru ini, materi diberikan dalam bentuk file di dalam CD. Namun, dia memprediksi buku akan datang dalam beberapa hari ke depan.

Sebagai informasi, buku Kurikulum 2013 hanya akan diberlakukan untuk siswa SD/MI dari kelas 1, 2, 4, dan 5. Sedangkan SMP/ MTs dari kelas 7 dan 8. Sementara itu, untuk siswa SMA/ SMK/ MA dari kelas 10 dan 11. Sedangkan untuk kelas lain masih menggunakan kurikulum lama. (wan/sof/zal/k8)

Senin, 18 Agustus 2014

KUTIPAN

Memantau Distribusi Buku Kemendikbud

SURYA Online, SURABAYA - Terkait belum tuntasnya distribusi buku kurikulum 2013, utamanya untuk SD yang baru 30 persen terdistribusi, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun mengaku bukan wewenangnya. Dia menyatakan wewenang sepenuhnya ada pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
”Tugas kami hanya mendorong daerah untuk mempersiapkan implementasi kurikulum 2013 serta mendistribusikan compact disk (CD) berisi materi pelajaran ke kabupaten/kota. Dan tugas itu sudah kami lakukan,”katanya.
Terkait percetakan, pihaknya hanya bisa menekan karena kontrak kerjasama tidak melibatkan dindik propinsi. Wewenang menekan percetakan itupun baru diberikan Kemendikbud setelah distribusi buku tersendat. ”Kalau kami dilibatkan sejak awal, mungkin tidak seperti ini,”selorohnya.
Harun menjelaskan dari sekitar 70 persen SD yang belum menerima buku tersebut, sebagian besar berada di daerah pelosok. Pihak percetakan kesulitan mengirimkan buku-bukunya karena mereka tidak mengetahui medannya. Hal ini beralasan karena dari 39 percetakan yang melayani wilayah jatim hanya tiga yang bearsal dari Surabaya. Sisanya percetakan dari Bandung, Jakartam Banten dan Tangerang.
”Sebenarnya kami sudah memberikan solusi dengan mempersilahkan mereka mengedrop di kantor dinas pendidikan kabupaten/kota. Syaratnya ongkos distribusi ke sekolah ditanggung mereka (percetakan). Tetapi kami belum dapat laporan apakah itu sudah dilakukan atau belum,”kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim.
Sedang untuk tingkat SMP, SMA dan SMK, buku-buku yang belum terkirim kebanyakan buku pegangan guru.

SAMPAI DIMANA PEMAHAMAN GURU TENTANG KURIKULUM 2013 ?


 


Selasa, 06 Mei 2014

PESAN DIREKTUR UTAMA YGI

BAPAK EDFIAN NOERDIN, SE. MM.


Senin, 28 April 2014

SURAT EDARAN WAMENDIKBUD TENTANG PENYEDIAAN BUKU KURIKULUM 2013



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbitkan Surat Edaran Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Nomor 36250/WMP/KR/2014, tanggal 24 Maret 2014 tentang Penyediaan Buku Kurikulum 2013 Tahun 2014 kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Indonesia.

Surat edaran tersebut menginformasikan bahwa pada tahun ajaran 2014/2015 Pemerintah akan melanjutkan pelaksanaan Kurikulum 2013 di semua satuan pendidikan, yaitu Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2, 4, dan 5, Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7 dan 8, serta Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas 10 dan 11. Kemudian untuk mendukung pelaksanaan kurikulum akan disediakan buku siswa dan guru, pelatihan guru, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi.

“Dengan diluncurkannya surat edaran ini mulai dari sekarang sekolah diharapkan mendata ada berapa jumlah siswa, kemudian dalam waktu dekat akan ada juknis dari Direktorat Jenderal Dikmen dan Dikdas bagaimana cara membeli buku. Buku harus dibeli kepada pemenang lelang yang sudah ditunjuk oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (LKPP),” tutur Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (01/04/2014).

Adapun informasi lain dalam surat edaran tersebut, yaitu buku siswa dan buku guru untuk semester I dibeli melalui BOS ditambahkan Bantuan Sosial (Bansos) Buku untuk SD dan SMP, sedangkan penyediaan buku semester II dibeli melalui DAK atau APBD. Buku siswa dan guru semester I sedang dalam proses lelang oleh LKPP dengan sistem kontrak payung. Selanjutnya sekolah membeli buku semester I langsung kepada penyedia buku yang menang lelang selambat-lambatnya minggu kedua bulan Juli tahun 2014.

Kamis, 03 April 2014

INFO FHOTO

Pimpinan Yudhistira Kisaran Bpk. Fery Tarigan berjabat tangan dengan Kepala Sekolah SMA Swasta Mitra Inalum Bpk. M. Nur, Spd. MM  dihalaman depan sekolah Yayasan Mitra Inalum



Makan siang bersama untuk rangka silaturahmi antara Yudhistira Kisaran dan Yayasan Mitra Inalum

PENERBIT YUDHISTIRA SIAP KURIKULUM 2013


Memasuki kurikulum baru 2013 ini yang mana mau tidak mau, suka tidak suka setiap sekolah di seluruh Indonesia wajib menerapkan kurikulum baru tersebut. Meskipun kita mengetahui masih banyak kekurangan dan ketidak pahaman para pendidik dalam penerapan kurikulum tersebut dan juga jenis buku yang bagaimana yang harus digunakan oleh siswa dan guru, ditambah lagi dengan keterlambatan pendistribusian buku-buku kemendikbud yang sampai saat ini menjadi penantian sebagian besar sekolah-sekolah di Indonesia.

Penerbit Yudhistira yang memiliki visi dan misi untuk mendarmabaktikan diri pada dunia buku telah mempersiapkan buku-buku yang bermutu dalam menyambut kedatangan kurikulum baru 2013 untuk mendukung proses belajar mengajar disekolah di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu Penerbit Yudhistira juga mensponsori banyak seminar-seminar dan pelatihan tentang Kurikulum Baru tersebut.

Untuk penerapan Buku Seri Tematik untuk Sekolah Dasar dan Madrasah contohnya, Yudhistira dari tahun Ajaran 2013/2014 telah mencetak Seri Tematik SD/MI  untuk kelas 1, 2, 4, 5 dan kelas 7 da 8 SMP juga kelas 10, 11 SMA termasuk juga buku-buku Peminatan MIPA dan IPS untuk jenjang SMA.
Dan Yudhistira telah mencetak sesuai dengan Kurikulum 2013 dan siap untuk memasok kesekolah-sekolah seluruh Indonesia.

Keseriusan dalam mendukung Program Pemerintah untuk kurikulum baru ini telah di ditunjuk oleh Yudhistira dengan mengirimkan stok-stok buku barunya keseluruh kantor cabang pemasarannya di Indonesia termasuk Kekantor Yudhistira Perwakilan Kisaran yang beralamat di Jalan Meranti No. 14B Kisaran, Kab. Asahan - Sumut.

"Lengkapnya pruduk buku kurikulum 2013 yang telah disiapkan Kantor Pusat Yudhistira di Ciawi kepada kami sangat mempengaruhi semangat jual kami" kata Kepala Perwakilan Yudhistira Kisaran Bpk. Fery Tarigan. "Dan semangat ini juga yang menjiwai kami agar lebih serius bekerja" kata Marwan hendri dan Rahmad Zein Siregar yang menempati posisi Sales/Marketing "Bekerja jadi lebih asyik walaupun sering lembur" tambah Wila dan Shinta yang bertugas sebagai Akunting dan Inventori ini.

Selain harga yang lebih murah dari harga kompetitor juga kualitas buku dan isi yang baik dan yang pasti  LEBIH SIAP dengan STOK BUKU kurikulum 2013 yang cukup untuk melayani dengan hati dan menjaga komitmen dengan konsumen....SUKSES ...!!(fyt)

Rabu, 02 April 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BERSAMA YUDHISTIRA KISARAN


Dalam rangka turut mendukung pendidikan Indonesia yang lebih baik, Penerbit Yudhistira Kisaran dan Dinas Pendidikan Kab. Batu Bara menyelenggarakan Seminar Sehari Implementasi Kurikulum 2013 di Kabupaten Batu Bara yang diikuti oleh seluruh Guru-guru kelas 1 dan Kelas 4 se Kab. Batu Bara yang dibuka langsung oleh Kadis Pendidikan Kab. Batu Bara Bpk. Darwis, Spd dan Ketua PGRI Kab. Batu Bara Bpk. Zainal Alwi juga Bpk. Alimukti Siregar selaku  Area Manager Yudhistira Sumut
Sebagai pembicara Seminar tersebut,  Penerbit Yudhistira mengundang langsung dari Puskurbuk Kementrian Pendidikan yang juga sebagai penulis buku Yudhistira Seri Tematik Kurikulum 2013 yaitu Ibu Lili Nurleini yang juga turut sebagai Team Perekayasa kurikulum 2013.

Seminar yang dilaksanakan pada tanggal 7 Nopember 2013 dan bertempat di Aula SMK Negeri 1 Air Putih tersebut disambut sangat antusias oleh seluruh peserta yang berjumlah 310 orang.

Acara yang sangat bernilai  untuk menambah pemahaman para guru dan sangat di ampresiasi oleh Ketua PGRI Kab. Batu Bara ini selain di berikan teori-teori oleh Pembicara  juga di ajarkan bagaimana cara mengimplementasikan kurikulum 2013 tersebut di sekolah masing-masing.


Seminar yang sukses dan ditutup oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Bpk. Syahrisam ini  tidak terlepas dari keseriusan seorang Kabid Dikdas Kab. Bara Bara Bpk. Ariyadi, Spd, MM dan Kepala Perwakilan Yudhistira Kisaran Bpk. Fery Tarigan yang bersama-sama menyusun tahap demi tahap sehingga terlaksana perhelatan Seminar Implementasi Kurikulum 2013 di Kabupaten Batu Bara dengan sukses.(fyt)