Memantau Distribusi Buku Kemendikbud
SURYA Online, SURABAYA - Terkait belum tuntasnya distribusi buku kurikulum 2013, utamanya untuk SD yang baru 30 persen terdistribusi, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun mengaku bukan wewenangnya. Dia menyatakan wewenang sepenuhnya ada pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
”Tugas kami hanya mendorong daerah untuk mempersiapkan implementasi kurikulum 2013 serta mendistribusikan compact disk (CD) berisi materi pelajaran ke kabupaten/kota. Dan tugas itu sudah kami lakukan,”katanya.
Terkait percetakan, pihaknya hanya bisa menekan karena kontrak kerjasama tidak melibatkan dindik propinsi. Wewenang menekan percetakan itupun baru diberikan Kemendikbud setelah distribusi buku tersendat. ”Kalau kami dilibatkan sejak awal, mungkin tidak seperti ini,”selorohnya.
Harun menjelaskan dari sekitar 70 persen SD yang belum menerima buku tersebut, sebagian besar berada di daerah pelosok. Pihak percetakan kesulitan mengirimkan buku-bukunya karena mereka tidak mengetahui medannya. Hal ini beralasan karena dari 39 percetakan yang melayani wilayah jatim hanya tiga yang bearsal dari Surabaya. Sisanya percetakan dari Bandung, Jakartam Banten dan Tangerang.
”Sebenarnya kami sudah memberikan solusi dengan mempersilahkan mereka mengedrop di kantor dinas pendidikan kabupaten/kota. Syaratnya ongkos distribusi ke sekolah ditanggung mereka (percetakan). Tetapi kami belum dapat laporan apakah itu sudah dilakukan atau belum,”kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim.
Sedang untuk tingkat SMP, SMA dan SMK, buku-buku yang belum terkirim kebanyakan buku pegangan guru.